Sabtu, 19 Januari 2013

"PENYEBUTAN/PEMANGGILAN AMPARA"

Ampara (baca: Appara) memiliki makna dlm istilah Batak yakni ‘Dongan Tubu’,jd kata 'Ampara’ digunakan bagi mereka yg memiliki marga yg sama. adalah istilah yang digunakan oleh orang Batak, yg menunjukkan adanya hubungan yang dekat antara satu orang dengan orang lain. Ampara (appara) digunakan/dipakai antar kaum laki-laki. Sebagai contoh; ketika si A yg bermarga Lubis bertemu degan si B yang juga bermarga Lubis, bertemu di perantauan atau ditempat lain misalnya. dalam ilustrasi ini si A dan si B belum mngetahui sama sekali silsilah antara mereka, walaupun sudah tahu bahwa mereka semarga. saat itulah mereka memanggil Ampara satu sama lainnya. Namun setelah mereka saling martarombo (mengulas silsilah marga) dan akhirnya diketahui setelah mereka martarombo bahwa misalnya si A adalah adalah adik dari si B, atau si B adalah Amanguda si B, bahkan bisa saja si A adalah ompung dari si B walaupun usia antara si A dan si B tidak terpaut terlalu jauh. Istilah Ampara juga bisa digunakan bagi lain marga namun DONGAN SAMARGA (teman 1 marga), misalnya ; si C yang bermarga Lubis bertemu dengan si D yang bermarga Pasaribu. Akan tetapi istilah Ampara sebenarnya lebih tepat digunakan hanya pada sesama marga, seperti contoh yang pertama (si A dan si B) atau bisa seperti contoh yg kedua (antara si C & si D).dgn catatan marga Lubislah yang memanggil ampara kepada Pasaribu. karena marga Lubis lebih tua diurutan marga daripada marga Pasaribu. Demikian juga dengan Marga-marga lainnya. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa bisa saja si D yang bermarga Pasaribu tadi memanggil ampara kepada marga Lubis jika marga Lubis yang dimaksud adalah anak si C (yg bermarga Lubis tadi). Dalam ilustrasi/situasi seperti itulah Partuturon/martarombo penting dilakukan antara yang satu dengan yang lain, dimana kita bisa mengerti ,memanggil ampara-kah atau tidak. Mauliate...!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar